Durhaka Kepada Orang Tua dalam Islam

Allah SWT berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (al-Ahqâf:15).”

Berikut adalah penjelasan dari Anak Durhaka Dalam Islam :

Pengertian Anak Durhaka Dalam Prespektif Islam

Durhaka (al-‘uquuq) berasal dari al-‘aqqu yang berarti al-qath’u yaitu memutus, membelah, merobek, atau memotong. Dalam islam, anak dikatakan durhaka pada orang tua (uquuqul walidain) apabila melakukan perbuatan atau mengucapkan sesuatu yang menyakiti hati orang tuanya.
Perbuatan durhaka kepada orang tua jelas dilarang oleh agama. Bahkan termasuk dalam dosa besar yang setara dengan mempersekutukan Allah SWT. Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran dan hadist yang menjelaskan dosa berbuat durhaka, salah satunya disebutkan pada Hadist Riwayat Bukhari dibawah ini:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْكَبَائِرُ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ ثُمَّ عُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قُلْتُ وَمَا الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قَالَ الَّذِي يَقْتَطِعُ مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ هُوَ فِيهَا كَاذِبٌ
Dari Abdullâh bin ‘Amr, ia berkata: Seorang Arab Badui datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasûlullâh, apakah dosa-dosa besar itu ?” Beliau menjawab, “Isyrak (menyekutukan sesuatu) dengan Allâh”, ia bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Kemudian durhaka kepada dua orang tua,” ia bertanya lagi, “Kemudian apa ?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah yang menjerumuskan”. Aku bertanya, “Apa sumpah yang menjerumuskan itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah dusta yang menjadikan dia mengambil harta seorang muslim”. (HR al-Bukhâri, no. 6255)

Ciri-ciri Anak Durhaka menurut Islam

Islam mengajarkan seorang anak untuk berlaku sopan dan bertutur kata yang lembut kepada orang tuanya. Adapun mereka yang berkata kasar, membentak, memukul, memasang muka masam di depan orang tua, maka perlakuan-perlakuan tersebut dikategorikan dalam perbuatan durhaka.
Nah, dibawah ini beberapa ciri anak durhaka menurut pandangan islam dan Al-Quran:
  1. Berkata “Ah” dan membentak orang tua
Islam mewajibkan setiap anak untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Bahkan berkata “ah” pun juga dilarang. Apalagi meninggikan nada suara di depan orang tua atau membentak, sungguh perbuatan tersebut benar-benar dilarang oleh Allah SWT.
Allah berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 23 yang artinya “Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia“.
  1. Membuat orang tua bersedih dan menangis
Setiap orang tua pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka rela melakukan apapun demi melihat senyum anaknya. Lalu bagaimana bila kita sebagai anak tega membuat orang tua bersedih bahkan menangis? Tentu perbuatan tersebut dapat menjadi dosa besar untuk kita. Ibnu ‘Umar berkata: “Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari)
  1. Menelantarkan dan tidak melayani orang tua
Orang tua tidak pernah merasa lelah untuk melayani kita. Sedari kecil, mereka merawat kita, menyusui, membantu buang air, memberi makan dan minum, mengajari kita berbicara dan berjalan. Segala sesuatu mereka berikan secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.
Di saat kedua orang tua kita telah berusia lanjut, maka kewajiban kita untuk merawatnya. Segala keperluannya haruslah kita cukupi dan apa-apa yang sulit ia kerjakan, kita harus membantunya. Jangan sampai kita menelantarkan orang tua hanya karena mereka telah pikun. Jika kamu berbuat demikian, sama saja kamu telah berbuat durhaka kepada orang tua. Allah SWT berfirman dalam surat Al Ahkaf ayat 15 yang artinya :
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandung dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a. “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhoi, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberikan kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”
  1. Lebih mementingkan istri dibandingkan orang tua
Islam memang mengajarkan suami untuk menyayangi seorang istri. Bahkan dikatakan bahwa sebaik-baiknya pria adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Namun demikian, bila suami berlebihan dalam memanjakan istri sampai-sampai melupakan hak orang tua maka itu bisa jadi dosa baginya.
  1. Memasang muka cemberut di depan orang tua
Banyak sekali orang yang tampak ceria dan murah senyum dihadapan kawan-kawannya. Tapi saat di rumah, ia selalu memasang muka cemberut di depan orang tuanya. Ketika diajak berbicara oleh ibuk-bapaknya, ia hanya diam dan kadang menjawab sinis sepatah atau dua patah.
Ketahuilah, orang tuamu adalah orang yang paling berhak memperoleh senyummu. Mereka yang capek merawatmu, bukan teman-temanmu! Jadi janganlah sekali-kali memasang wajah masam dihadapan mereka. Jika ada masalah, sebaiknya ceritakan secara baik-baik. Tak perlu dipendam sendiri.
  1. Tidak menghormati orang tua
Tidak menghormati orang tua juga termasuk dalam perbuatan durhaka. Dimana menghormati disini berarti bertutur kata yang sopan dan halus, mencium tangan kedua orang setiap hendak pergi keluar rumah, dan selalu meminta restu jika ingin melakukan sesuatu. Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam surat An-Nisaa’ ayat 36 yang artinya “Beribadahlah kepada Allâh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.”
  1. Tidak menuruti perintah orang tua
Salah satu ciri anak jaman sekarang adalah seringkali tidak menuruti perintah atau nasehat orang tuanya. Misalnya saja, orang tua meminta bantuan untuk membelikan bumbu masak, lalu si anak malas dan tidak mau pergi. Begitu juga saat disuruh sholat dan anak tidak mendengarkan. Perbuatan-perbuatan yang demikian adalah termasuk durhaka kepada orang tua.
  1. Mencela orang tua
Janganlah sekali-kali kamu menghina orang tuamu. Seburuk apapun rupanya, walaupun mereka sangat miskin dan tidak berpendidikan, kamu tetap harus menghormati dan menyayangi mereka.  Ingatlah suatu hadist yang berkata: “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (Adabul Mufrod no. 2, shahih).
  1. Tidak mengakui mereka sebagai orang tua
Seorang anak yang tidak mengakui kedua orang tuanya karena alasan apapun (termasuk malu) adalah tindakan yang sangat berdosa. Sampai kapanpun orang tua tetap menjadi orang tua. Tidak ada mantan orang tua! Sebanyak apapun hartamu tidak akan mampu menembus kasih sayang mereka. Jangalah kamu sia-siakan orang tuamu. Apalagi sampai melupakannya. Sungguh itu perbuatan durhaka yang dimurkai Allah SWT.

Azab bagi Anak Durhaka kepada Orang tua

Bagi orang-orang yang durhaka kepada orang tua, mereka tidak hanya merasakan azab di akhirat. Selagi mereka masih di dunia, hidupnya akan ditimpa kesengsaraan tiada akhir. Bahkan saat sakaratul maut pun juga sulit.
Adapun azab-azab yang diterima oleh anak durhaka, antara lain adalah:
  1. Shalatnya tidak diterima di sisi Allah SWT
Sia-sia saja shalatnya orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya. Walaupun sekhusyuk apapun, tetap saja Allah SWT menolaknya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist: “Allah tidak akan menerima shalat orang dibenci kedua orang tuannya yang tidak menganiaya kepadannya”. (H.R.  Abu al-Hasan bin Makruf)
  1. Diharamkan masuk surga
Mereka juga diharamkan mencium aroma surga ataupun masuk kedalamnya. Sebagaimana hadist yang berbunyi: “Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan seorang dayyuts (merelakan kejahatan berlaku dalam keluargannya, merelakan istri dan anak perempuan selingkuh)”(H.R. Nasa’i dan Ahmad).
  1. Dibenci oleh Allah SWT
Jika kamu ingin dicintai oleh Allah SWT, maka cintailah kedua orang tuamu. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist:“Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orang tua”. (H.R. al-Hakim).
  1. Ditimpa azab di dunia
Orang yang durhaka kepada bapak ibunya tidak hanya memperoleh dosa. Mereka juga akan diazab oleh Allah SWT selagi mereka hidup di dunia. Al-hakim dan al-Ashbahani, dari abu bakrah r.a. dari Nabi Saw, beliau bersauba, “Setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa mendurhakai kedua orang tua. sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) kepada pelakunnya didalam hidupnya sebelum mati”.
  1. Dianggap kafir
Mendurhakai orang tua termasuk dosa besar, dan orang-orang yang berbuat demikian digolongkan dalam sifat kafir. Sebagaimana Hadist Riwayat Muslim yang berbunyi: “Jangan membenci kedua orang tuamu. Barang siapa mengabaikan kedua orang tua, maka dia kafir”.
  1. Dosa-dosanya tidak diampuni
Dari Aisyah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw. Bersabda, “dikatakan kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua, “berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku tidak akan mengampuni. “Dan dikatakan kepada orang yang berbakti kepada orang tua, perbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku mengampunimu.” (H.R. Abu Nu’aim).
  1. Segala amal perbuatannya dihapuskan
Meskipun kamu berbuat baik terhadap semua umat manusia di dunia, tapi kalau kamu durhaka pada orang tuamu, sungguh kebaikanmu itu sia-sia saja di sisi Allah SWT. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oelh Thabrani: “ada tiga hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal, yaitu syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, seorang alim yang dipermainkan oleh orang dungu dan jahil”.

sumber : https://dalamislam-com.cdn.ampproject.org/v/s/dalamislam.com/dasar-islam/anak-durhaka-dalam-islam/amp?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHCAFYAYABAQ%3D%3D#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=From%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fdalamislam.com%2Fdasar-islam%2Fanak-durhaka-dalam-islam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Sekolah ; PERBEDAAN MALAIKAT, MANUSIA DAN JIN

Hikmah Memaafkan Kesalahan Orang Lain dalam Islam

Hukum Memfitnah Orang Dalam Islam